JIKA ANDA DISOMASI


Istilah somasi kini semakin populer berkat semakin banyaknya artis atau publik figur lainnya yang gemar melayangkan somasi kepada pihak-pihak yang berseteru dengannya. Somasi merupakan istilah yang benarnya lahir dalam ranah perdata, namun saat ini penggunaanya ‘berkembang’ pada semua urusan hukum sebagai presure awal sebelum melakukan upaya hukum lainnya. Bahkan kini banyak pula yang menggunakan somasi untuk kepentingan non hukum. 

Di dalam ranah perdata somasi sebenarnya digunakan untuk mengingatkan atau memperingatkan debitur yang telah ingkar janji atas pelunasan suatu hutang. Bahkan somasi ini menjadi satu tahapan yang mesti dilalui dalam sengketa hutang piutang, bahwa kreditur telah melakukan semacam penagihan kepada debiturnya.


Namun dalam hal ini ambil saja makna utama dari somasi ini, yakni memberikan peringatan. Dalam banyak hal, masyarakat kita sudah terlampau panik ketika menerima sebuah somasi. Seakan-akan telah menjadi vonis hukum, terlebih jika somasi tersebut dibuat/dikirim oleh seorang advokat yang menggunakan istilah-istilah hukum dan pasal-pasal yang mengerikan.

Jika Anda menerima somasi, bahkan yang dikirimkan oleh advokat, Anda tidak perlu panik. Ini yang harus Anda lakukan:
1.           Baca dengan seksama keseluruhan isi dari somasi. Sejauh mungkin pahami isinya dan maksud pengirim. Berikan catatan-catatan penting tentang isi somasi tersebut, bisa berupa bantahan atau jawaban;

2.          Jangan terlena dengan ancaman-ancaman maupun kutipan-kutipan pasal hukum. Bisa jadi kutipan pasal tersebut dilakukan secara sepotong-potong dan menguntungkan pengirim saja. Anda dapat menanyakan atau mengkonsultasikan kepada advokat lainnya atau kepada LBH-LBH terdekat, mengenai dasar-dasar hukum. Mintai pendapat mereka tentang isi somasi;

3.          Andat tidak sepenuhnya harus patuh terhadap isi somasi. Anda dapat membantah somasi tersebut, bisa juga mengabaikannya. Namun jika Anda berada pada posisi yang memang tidak menguntungkan secara hukum, Anda dapat mengkonsultasikan mengenai upaya apa yang mesti dilakukan;

4.          Jika Anda memutuskan untuk mengabaikannya, pastikan Anda memiliki bahan-bahan atau alat bukti yang kuat untuk menghadapi upaya hukum-upaya hukum sebagaimana diancamkan kepada Anda;

5.          Jika Anda memutuskan untuk menanggapi somasi, Anda dapat untuk sekedar membantah atau memberikan jawaban atas somasi mereka, Anda bisa juga melakukan somasi balik kepada mereka. Jika ini yang Anda lakukan, pastikan Anda memiliki back up penasehat hukum untuk mendampingi dalam konfrontasi ini;

6.          Namun jika Anda memutuskan untuk memenuhi permintaan dalam somasi, Anda dapat melakukan negosiasi kepada pengirim untuk mekanisme pemenuhan kewajiban Anda agar disesuaikan dengan kemampuan Anda;

(pida)

Postingan Populer